Review Buku Jagat Lelembut - Kisah Tanah Jawa



Identitas Buku
Judul Buku: Jagat Lelembut
Penulis Buku: @kisahtanahjawa & Dapoer Tjerita (Mada Zidan (Mbah KJ) dan Bonaventura D. Genta)
Retro-cogniser: Hari Hao
Penerbit Buku: GagasMedia
Kota Terbit: Jakarta
Cetakan: Kesatu
Tebal Buku: 204 halaman
Harga Buku: Rp. 88.000
ISBN: 978-979-780-944-7

Ringkasan Isi Buku Jagat Lelembut
            Pada bab pertama, buku ini memaparkan mengenai gambaran umum jagat lelembut itu sendiri atau yang biasa kita kenal dengan dunia para makhluk halus/makhluk astral, yang pada bab ini diklasifikasikan berdasarkan usia, golongan dan juga alam; baik di daratan, lautan, maupun langit.
            Pada bab kedua, kita akan diperkenalkan dengan salah satu tokoh pewayangan bernama Semar, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai ciptaan asli karya pujangga Jawa dalam rangka menyebarkan agama Islam. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa Semar merupakan lelembut tertua di pulau Jawa, sehingga hal tersebut menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, apakah Semar merupakan tokoh yang tersamar, atau Semar hanyalah tokoh fiksi belaka?
Pertanyaan mengenai Semar di atas akan terjawab di bab ketiga, yaitu bab mengenai akar muasal Jawa. Yang dimana, pada bab ini diceritakan mengenai asal-usul orang Jawa, asal-usul nama Tanah Jawa, dan juga ajaran di Tanah Jawa.
Kemudian, dibahas pula mengenai istilah “indigo”, mulai dari arti indigo, peranan indigo, baik buruknya menjadi seorang indigo, spesialisasi indigo, dan hal yang mendasari keberadaan indigo di Nusantara.
Next, pada bab-bab selanjutnya mulai dibahas mengenai sosok-sosok lelembut itu sendiri, disertai lengkap dengan gambar-gambarnya. Ada sosok-sosok penguasa Pesisir Laut Selatan, sosok pengasuh anak indigo di Nusantara, sosok penjaga Pantai Utara Jawa, dan sosok-sosok abdi kinasih yang berkedudukan di gunung-gunung, seperti di Gunung Kawi, Gunung Padang, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu.
            Kemudian, kita akan lebih diperkenalkan dengan sosok-sosok makhluk astral fenomenal di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Yaitu, ada jenis-jenis pocong dan tingkah lakunya; ada pocong asli vs pocong kw, ada pocong merah, pocong beranak, pocong gendut, pocong gondrong. Ada jenis-jenis kuntilanak. Ada berbagai macam tuyul. Ada genderuwo, wewe, peri, banaspati, banaswati, dan sundel bolong. Di beberapa bab selanjutnya, dibahas mengenai hantu-hantu rumah sakit, seperti berbagai jenis hantu suster, fenomena hantu-hantu di lorong rumah sakit, di bangsal anak dan kamar jenazah. Dibahas pula mengenai berbagai jenis jin; jin penglaris, jin pesugihan, jin pemikat, jin teluh, jin pusaka, jin penjaga, jin sumur, dan jin penunggu.
            Tidak hanya sampai disitu, kita juga akan diperkenalkan dengan aneka sosok mahkluk astral yang langka, seperti kemamang, jerangkong, buaya berkaki enam, jin rumah, memedi usus, jailangkung, keblek, pujon, dan gundul pringis. Dan juga dibahas pula mengenai sosok-sosok hantu Belanda dan hantu Jepang serta ragam sosok dan fenomena lainnya seperti setan budeg, bus setan, hantu kereta api, dan si manis jembatan Ancol. 




Isi Review Buku Jagat Lelembut
            Cover dari buku ini sangat menarik, isinya enak dibaca, dan pada halaman ke 25 kita disuguhkan sebuah saran untuk menutup buku, lalu meminum air putih atau berwudhu (bagi yang beragama islam) apabila kita merasa pusing, mual ataupun hal-hal di luar nalar lainnya yang mungkin disebabkan oleh energi dari gambar-gambar ilustrasi di dalam buku. So, wow! Bagi saya, hal tersebut membuat saya semakin tertarik untuk membuka buku ini lembar-perlembarnya.
            Untuk kalian penikmat kisah horror, dan penasaran dengan sosok makhluk astral itu seperti apa tetapi tidak memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal tersebut, buku ini cocok sekali dan sangat worth it untuk membayar rasa penasaran kalian, karena selain dari membahas tentang makhluk astral dalam bentuk kata-kata, buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar dari sosok makhluk astral itu sendiri. Beberapa cerita dari sosok astral itu sendiri juga dilengkapi dengan mantra pemanggil, yang tentu hanya untuk sebatas pengetahuan kita saja.
Selain untuk mengobati rasa penasaran dan memperkaya wawasan, cerita-cerita mengenai keberadaan mereka dan kisah-kisah dibaliknya yang diceritakan dalam buku ini dapat membantu kita dalam menepis isu dan kesimpangsiuran cerita-cerita yang beredar di masyarakat.

Kesimpulan dan Penutup
            Dalam buku ini disebutkan bahwa jagat lelembut itu sangatlah luas. Sebagaian dari kita yang mungkin ingin dibuka mata batinnya untuk melihat hal-hal tersebut, harus berpikir ulang dan mempertimbangkan resiko-resiko serta kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, entah itu kita akan merasa sangat ketakutan karena melihat dan merasakan kehadiran makhluk-makhluk tersebut, atau kita akan menjadi sesat karena ulah dari mereka. Maka dalam buku ini penulis berharap, meskipun yang diceritakan dalam buku hanya 000,1% dari keseluruhan yang ada di jagat lelembut, tetapi mudah-mudahan dapat menjawab rasa penasaran dan keingintahuan wujud dari para lelembut tanpa harus membuka mata batin.

Komentar

Postingan Populer